3.Model Adaptive software Devolopment (ASD)
Adaptive Software Development (ASD)
Adaptive Software Development (ASD) diajukan oleh Jim
Highsmith sebagai teknik untuk membangun software dan sistem yang kompleks.
Filosofi yang mendasari Adaptive Software Development (ASD) adalah kolaborasi
manusia dan tim yang mengatur diri sendiri.
System kerja adaptive software
development ada 3 : Speculation, Collaboration dan Learning. Adaptive cycle
planning yaitu menggunakan informasi awal seperti misi dari klien, batasan
proyek dan kebutuhan dasar untuk definisikan rangkaian software increment
(produk software yang secara berkala diserahkan).
ASD merupakan suatu model yang tergolong dalam pendekatan
agile yang diusulkan oleh Jim Highsmith. ASD menekankan pada pengorganisasian
tim secara mandiri, kolaborasi antar-perseorangan, dan terus belajar, baik
secara individu maupun secara tim. ASD menggunakan tools yang disebut
“time-boxing” – yaitu berupa aktifitas yang menentukan jangka waktu tertentu
yang dialokasikan untuk menyelesaikan berbagai macam tugas. Apabila waktu yang
ditentukan tersebut selesai, maka pembangunan sistem akan pindah ke tugas
berikutnya, dengan harapan bahwa sebagian besar dari critical work telah
berhasil diselesaikan sebelum waktu keseluruhan tugas berakhir. Terdapat tiga
tahapan pada model ASD, yaitu: Speculation, Collaboration, dan
Learning.Adaptive Software Development (Pressman, 2005)
Pada tahap Speculation, proyek
dimulai dan adaptive cycle planning diselenggarakan. Pada tahapan ini,
didefinisikan visi dan misi pengguna terhadap sistem yang akan dibuat,
selanjutnya mendefinisikan project constraints, misalnya: waktu deliver. dan
selanjutnya mendefinisikan satu set dari requirements yang akan dikerjakan
dalam suatu cycle.
Pada tahap Collaboration, pada tahap
ini diorganisasikan tim kerja untuk membangun sistem. Direkomendasikan
menggunakan model Joint Application Development (JAD). Collaboration :
orang-orang yang bermotivasi tinggi bekerja sama: saling melengkapi, rela
membantu, kerja keras, trampil di bidangnya, dan komunikasikan masalah untuk
hasilkan penyelesaian yang efektif.
Pada tahap Learning, terdapat tiga
aktifitas yaitu: pelanggan atau end-user menyediakan feedback terhadap hasil
incremental delivery, tim ASD melakukan review terhadap komponen perangkat
lunak untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas perangkat lunak yang sedang
dibuat. Learning: tim pembangun sering merasa sudah tahu semua hal tentang
proyek,padahal tidak selamanya begitu. Karena itu proses ini membuat mereka
belajar lebih tentang proyek melalui 3 cara:
1. Focus group: klien dan pengguna
memberi masukan terhadap software
2. Formal Technique Reviews: Tim ASD
lengkap melakukan review
3.
Postmortems:
Tim ASD lakukan instrospeksi pada kinerja dan proses

Komentar
Posting Komentar