22.Model WATERFALL
Waterfall Model
Waterfall adalah pendekatan SDLC paling awal yang
digunakan untuk pengembangan perangkat lunak. Hal ini juga disebut sebagai
model SDLC linear-sekuensial. Hal ini sangat sederhana untuk memahami dan
menggunakanya dalam mengimplementasikan sebuah sistem. Dalam Model
Waterfall, setiap tahap harus berurutan, dan tidak dapat meloncat ketahap
berikutnya, harus menyelesaikan tahap pertama baru lanjut ke tahap ke dua
dst. Langkah-langkah Waterfall SDLC Pendekatan
Waterfall digunakan secara luas dalam Pengembangan sistem, step-step nya
terdiri dari
1.
Requirement Gathering and analysis Mengumpulkan
kebutuhan secara lengkap kemudian kemudian dianalisis dan didefinisikan
kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun. Fase ini harus
dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.
2.
System Design Desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai
dikumpulkan secara lengkap
3.
Implementation Desain program diterjemahkan ke
dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan.
Program yang dibangun langsung diuji baik secara unit.
4.
Integration and Testing Penyatuan unit-unit program
kemudian diuji secara keseluruhan (system testing)
5.
Deployment of system Mengoperasikan program
dilingkungannya dan melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian atau perubahan
karena adaptasi dengan situasi sebenarnya.
6.
Maintenance Proses pemeliharaan sistem yang sudah dibangun
A. Kelebihan Waterfall Model
Keuntungan dari Waterfall model adalah Jadwal dapat
diatur dengan tenggat waktu untuk setiap tahap pengembangan dan produk dapat
dilanjutkan melalui proses pengembangan model fase satu per satu. Pembangunan
bergerak dari konsep, melalui desain, implementasi, pengujian, instalasi,
pemecahan masalah, dan berakhir di operasi dan pemeliharaan
Berikut
Keuntungan lainya dari Waterfall Model
- Simple, mudah dimengerti dan di implemetasikan
- Mudah untuk mengelola karena model yang sederhana. Setiap fase memiliki spesifik requirement dan proses review
- Fase diproses dan diselesaikan satu per satu
- Cocok untuk project skala kecil dimana kebutuhan project dapat mudah dimengerti
- Jelas dalam mendefinisikan setiap tahap
- Mudah menentukan pencapaian suatu sistem
- Mudah dalam menentukan tugas setiap individu
- Proses pendokumentasian lebih mudah.
B. Kekurangan Waterfall Model
Kekurangan dari Waterfall model adalah tidak memungkinkan
banyak refleksi atau revisi. Setelah aplikasi dalam tahap pengujian, sangat
sulit untuk kembali dan mengubah sesuatu yang tidak terdokumentasi dengan baik
atau pikiran pada dalam tahap konsep.
Berikut
Kerugian lainya dari Waterfall Model:
- Aplikasi yang dihasilkan cenderung lama karena step-step tidak dapat dilongkap
- Resiko yang tinggi karena proses nya terlalu lama
- Tidak cocok untuk project yang terlalu complex dan Object Oriented Projects
- Tidak cocok untuk project jangka lama dan untuk project yang sedang berjalan
- Tidak cocok untuk project yang mudah berganti-ganti model proses
- Sulit untuk mengukur kemajuan dalam tahap
- Integrasi dilakukan sebagai “big-bang. Di akhir, yang tidak memungkinkan mengidentifikasi setiap teknologi atau bisnis hambatan atau tantangan awal.
Komentar
Posting Komentar