14.Model RUP
1 Rational Unified Process (RUP Model) SDLC
Apa itu Rational Unified Process
(RUP)? Pengertian
Rational Unified Process (RUP) Menurut IBM adalah kerangka proses yang menyediakan
simulasi sistem pada industri untuk sistem, software, implementasi, dan
manajemen proyek yang efektif. RUP adalah salah satu dari sekian banyak proses
yang terdapat di dalam Rational Process Library, yang memberikan simulasi
terbaik untuk pengembangan atau kebutuhan proyek. RUP mempunyai beberapa
tahapan, yaitu :
1.
Inception
2.
Elaboration
3.
Construction
4. Transition- Inception – merupakan tahap untuk mengidentifikasi sistem yang akan dikembangkan. Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini antara lain mencakup analisis sistem existing, perumusan sistem target, penentuan arsitektur global target, identifikasi kebutuhan, perumusan persyaratan (fungsional, performansi, keamanan, GUI, dll), perumusan kebutuhan pengujian (level unit, integrasi, sistem, performansi, fungsionalitas, keamanan, dll), UML diagram, dan pembuatan dokumentasi.
- Elaboration – Elaboration merupakan tahap untuk melakukan desain secara lengkap berdasarkan hasil analisis pada tahap inception. Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini antara lain mencakup pembuatan desain arsitektur subsistem (architecture pattern), desain komponen sistem, desain format data (protokol komunikasi), desain database, desain user interface, pemodelan diagram UML (diagram sequence, class, component, deployment, dll.), dan pembuatan dokumentasi
- Construction – Construction merupakan tahap untuk mengimplementasikan hasil desain dan melakukan pengujian hasil implementasi. Pada tahap awal construction, ada baiknya dilakukan pemeriksaan ulang hasil analisis dan desain, terutama desain pada sequence diagram, class diagram, component dan deployment. Apabila desain yang dibuat telah sesuai dengan analisis sistem, maka implementasi dengan bahasa pemrogramanan tertentu dapat dilakukan. Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini antara lain mencakup pengujian hasil analisis dan desain, pendataan kebutuhan implementasi lengkap (berpedoman pada identifikasi kebutuhan di tahap analisis), penentuan coding pattern yang digunakan, pembuatan program, pengujian, optimasi program, pendataan berbagai kemungkinan pengembangan atau perbaikan lebih lanjut, dan pembuatan dokumentasi.
- Transition – Transition merupakan tahap untuk menyerahkan sistem aplikasi kepada user (roll-out), yang umumnya mencakup pelatihan dan beta testing aplikasi
RUP juga mempunyai aliran kerja yang terbagi
menjadi dua bagian, yaitu: Aliran kerja utama dan Aliran kerja pendukung,
dimana keduanya merupakan suatu kesatuan dalam proses pengembangan sistem
(SDLC)
1.
Business
Modeling Pada tahap ini, terdapat identifikasi dan deskripsi langsung dari area
dan permasalahan untuk redesign atau reengineering, beserta struktur dan
proses–proses bisnis organisasi.
2.
Requirements Tujuan utama pada fase ini adalah menyusun
sistem apa yang seharusnya ada dan mengapa perlu dibuat, mendefinisikan batas
dari sistem, melihat kemungkinan ancaman keamanan serta bagaimana cara
penanggulangannya, dan mengestimasi biaya dan skala waktu yang rumit. Isi dari
sistem dibangun yang kemudian diterjemahkan kedalam use case model dengan
tambahan spesifikasi kebutuhan. Baik kebutuhan fungsional dan nonfungsional
akan dikumpulkan dan dianalisis. Kebutuhan user dan stakeholder serta fitur
high-level didefinisikan dan kemudian diubah menjadi specific software
requirements.
3.
Analysis and Design Pada fase ini, semua requirement pada
tahap kedua akan diubah menjadi spesifikasi implementasi.
4.
Implementation Pada tahap ini, semua analisa dan desain
yang telah dibuat pada fase sebelumnya akan diimplementasikan dan diterjemahkan
menjadi kode program.
5.
Testing Pada tahap ini, pengembang software akan menguji
dan memverifikasi semua interaksi komponen, kebutuhan yang telah
diimplementasikan dan kualitas dari software yang telah dikembangkan.
6.
Deployment Pada tahap ini, pengembang software
menyebarkan software yang telah selesai kepada user. Pengembang software juga
menyediakan dokumentasi untuk semua fitur dan fungsi. Pada tahap ini juga,
pengembang software mendapatkan umpan balik dan masukan terhadap software yang
berujung pada modifikasi fungsi dan fitur agar menjadi lebih baik.
1.
Configuration and Change Management Tahap ini menjalankan
dan merawat integritas dari proyek. Kegiatannya meliputi monitoring dan
mengatur perubahan permintaan, perubahan biaya, dan tetap mengontrol berbagai
versi produk. Tahap ini juga meliputi manajemen konfigurasi hardware dan
software.
2.
Project Management Tahap ini menyediakan framework untuk
mengatur software dan resiko. Tahap ini juga menyediakan pedoman untuk
planning, staffing, monitoring dan secara umum menunjukan manajemen proyek.
3.
Enviroment Tahap ini menjelaskan tentang infrastruktur
dan metode yang dibutuhkan untuk mengembangkan sistem
Komentar
Posting Komentar